Diduga Hanya Menabrak Babi Supir Truk Asal Sulawesi Selatan Meninggal Setelah Mengalami Pengeroyokan Di Papua -->

Diduga Hanya Menabrak Babi Supir Truk Asal Sulawesi Selatan Meninggal Setelah Mengalami Pengeroyokan Di Papua

Thursday, February 27, 2020, February 27, 2020
loading...
Diduga Hanya Menabrak Babi Supir Truk Asal Sulawesi Selatan Meninggal Setelah Mengalami Pengeroyokan Di Papua

Ishare - Yus Yunus (25) adalah salah seorang supir truk yang meninggal secara tragis di papua setelah mengalami amuk massa dengan dugaan telah menabrak lari orang asli Papua beserta seekor babi. Yus Yunus merupakan warga asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat, yang bekerja sebagai sopir truk di Papua. Korban merantau selama kurang lebih 15 tahun dan bekerja sebagai sopir truk di Papua.

Video pengeroyokan dan penganiayaan terhadap korban beredar luas di media sosial, Beredarnya video tersebut mengandung kontroversi karena sedikitnya info tentang kronologi penganiayaan terhadap korban meninggal yakni Yus Yunus.

Penganiayaan tersebut terjadi di Jalan Trans Nabire, Kabupaten Dogiayai, Papua. Dalam video yang beredar, Yus Yunus didatangi sejumlah warga yang menudingnya telah menabrak seorang pemotor asli Papua dan babinya hingga tewas. Pukulan bertubi-tubi dari warga dengan menggunakan kayu pun tak bisa dihindari meski tersangka sementara sudah di amankan oleh pihak kepolisian setempat.

Massa tak terbendung meskipun ada aparat bersenjata lengkap di TKP dan nahas nyawa Yus Yunus tidak bisa selamat setelah dia mengalami luka para di bagian belakang kepala. Tampak di video Yus Yunus berkali-kali mengalami serangan di bagian kepala, ntah itu memakai kayu dan juga batu.

Penganiayaan terhadap Yus Yunus terjadi pada Minggu (23/02) seperti Penjelasan Hasriani yang merupakan Kakak dari Yus Yunus melalui sambungan telepon.
"Insiden penganiayaan terhadap adik saya terjadi pada Minggu (23/2). Pada Senin (24/2) pukul 09.00 WITA"

Baca Juga : Daftar Barang Yang Tidak Boleh Diinpor Dari China Sebab Corona Virus

Keluarga korban membawa jenazah Yus Yunus ke bandara di Nabire bertolak ke bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan.

Selanjutnya, menuju kampung halamannya di Desa Sugihwaras, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar untuk dimakamkan.

“Tiba di bandara Makassar pukul 2 siang. Karena proses pengurusan agak rumit di bandara, akhirnya sore baru kami berangkat ke Polman dan tiba di Polman pada Senin malam sekitar pukul 20.00 dan langsung dimandikan, disalatkan, kemudian dikebumikan,” kata Hasriani.

Dikatakan, biaya pemulangan jenazah adiknya tersebut ditanggung sepenuhnya oleh kantor tempat Yus Yunus bekerja sebagai sopir truk.

Kronologi

Menurut Hasriani, sesaat sebelum aksi penganiayaan itu, Yus Yunus membawa truk yang memuat barang dari arah pedalaman menuju Kota Nabire, Papua. Namun di tengah perjalanan dari arah berlawanan ada pemotor asli Papua menabrak seekor babi yang membuatnya terjatuh dan meninggal.

"Sesampainya di Jalan Trans Nabire dari arah berlawanan ada pengendara motor yang merupakan warga asli Papua melaju kencang dan menabrak babi. Akibatnya terjatuh dan terguling sejauh kurang lebih 15 hingga 20 meter dan menyebabkan pengendara beserta babi meninggal di tempat" tuturnya

“Dari arah berlawanan, ada mobil truknya adikku mau lewat karena menghindari korban kecelakaan. Akhirnya dia putar truk ke sebelah kiri, tetapi massa di sana menyalahkan adikku mengira ia menabrak korban, akhirnya adikku diamuk massa,” lanjutnya

Pihak keluarga menyayangkan sikap aparat di TKP

Ia menyayangkan pihak kepolisian di TKP yang di anggapnya kurang tegas dan tidak mengamankan saudaranya dan malah membiarkan massa menganiayanya hingga tewas.

“Kalau merasa kewalahan, kenapa tidak meminta bantuan karena di sekitaran situ ada pos Raider TNI, hanya tinggal berdiri di situ menyaksikan adikku dianiaya hingga tewas,” ujarnya.

“Itu yang kami sayangkan sekali karena aparat keamanan di sana membiarkan masyarakat menganiaya korban, tidak ada perlindungan kepada korban hanya diam berdiri saja,” imbuh Hasriani.

Meyer, saksi saat kejadian mengatakan, awalnya mereka beriringan bersama korban dari pedalaman menuju kota Nabire, Papua. Dari arah berlawanan ada pengendara sepeda motor yang melaju cukup kencang dan tiba-tiba ada babi tiga ekor melintas dan ditabrak pengendara tersebut. Akhirnya pemotor tersebut terpental sejauh 15 hingga 20 meter.

“Di waktu dia tabrak babi itu dia terbang ke udara bersama motornya, jaraknya sekitar 15-20 meter, kemudian dia jatuh terputar-putar. Rekan kita ini Yus sudah menghindar dan sempat keluar dari jalan aspal untuk menghindari korban,” jelas Meyer.

“Kejadian tersebut sekitar pukul 11.45 WITA. Kemudian saya melapor di pos Brimob dan Polsek untuk minta pengamanan, akhirnya mereka bergerak ke sana. Sementara tindakan lainnya saya tidak tahu karena saya masih di Polsek saat itu,” tambahnya.

Kabid Humas Polda Sulbar, AKBP Syamsu Ridwan, mengaku turut prihatin atas kejadian penganiayaan korban di Papua. Namun, Syamsu menegaskan pihaknya menyerahkan kasus tersebut di Polda Papua.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan Polda Papua untuk meng-up date perkembangan penyelidikannya. Kami juga meminta pihak keluarga korban untuk berkoordinasi dengan Polres Polman untuk mengetahui perkembangannya,” ujar Syamsu.


Nukila : Fajar.co.id

TerPopuler

loading...